IMPLEMENTASI LDKS DALAM MENINGKATKAN JIWA KEPEMIMPINAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN
Keywords:
LDKS, kepemimpinan, kedisiplinan, organisasi, pesantren.Abstract
Minimnya pengetahuan santri tentang kepemimpinan, penerapan kedisiplinan, dan kekurangan dalam mengelola organisasi di pesantren menjadi fokus kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS). Sebagian besar para santri menghafal dalil-dalil agama, namun hanya sekitar 56% yang memahami konsep kepemimpinan dan teori kepemimpinan. Begitu juga dengan pemahaman terhadap organisasi, 70% yang memahami peran dan fungsi organisasi serta administrasinya. Meskipun mereka menyadari arti kedisiplinan, namun hanya sebagian kecil yang mampu mengimplementasikannya baik secara individu maupun dalam konteks organisasi. LDKS ini dirancang dengan metode interaktif, mencakup presentasi, workshop, dan pendampingan, dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam tentang konsep kepemimpinan dan kedisiplinan, sambil meningkatkan keterampilan mengelola organisasi pesantren. Hasil implementasi LDKS menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jiwa kepemimpinan dan tingkat kedisiplinan santri Pendidikan Diniyah Formal (PDF) di Pesantren Ar-Risalah. Dalam rata-rata hasilnya mencapai 90%, pemahaman yang lebih baik tentang kepemimpinan, dan perolehan keterampilan baru dalam mengelola organisasi mencerminkan kesuksesan LDKS. Kontribusi positif kegiatan ini terlihat dalam memperkuat karakter santri, mendukung pengembangan kepemimpinan, dan meningkatkan kedisiplinan di lingkungan pesantren. Kesimpulannya, LDKS bukan hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga menghasilkan dampak nyata dalam membentuk kepemimpinan dan kedisiplinan santri. Penguatan karakter melalui kegiatan ini membawa manfaat positif bagi pesantren, mendukung visi pengembangan kepemimpinan, dan meningkatkan kedisiplinan, sekaligus memperkaya pengalaman belajar santri.